A 605 S com- kali ini membahas tentang prinsip-prinsip yang diterapkan orang tionghoa sehingga menjadi sukses, berikut beberapa prinsipnya semoga menjadi inspirasi dalam berwira usaha
89. Dalam mengelola bisnis, diperlukan kerajinan, kemalasan akan menghancurkan segalanya
90. Orang harus dihadapi dengan rasa hormat; tempramen pemarah dan sikap yang buruk akan benar- benar menghilangkan penjualan
91. Harga produk harus ditampilkan dengan jelas, harga yang samar akan menyebabkan perdebatan dan perselisihan
92. Rekening harus dicek dengan teliti dan dimonitor, kecerobohan dan kesilapan akan membuat modal tak bergerak
93. Produk harus ditata dan dipajang dengan baik, ketidakrapian akan menimbulkan kesan kadaluarsa dan rongsokan
94. Untuk mengabulkan kredit dan mengeluarkan dana diperlukan kebijaksanaan dan perhatian, kecerobohan hanya akan mengakibatkan kerugian dan kelemahan
95. Pembayaran harus dilakukan pada waktu yang sudah disepakati, penundaan akan mengakibatkan hilangnya kredibilitas
96. Kejadian yang tidak diharapkan harus dihadapi dengan tanggungjawab; mengabaikannya hanya akan mendatangkan lebih banyak
97. Sumber daya harus digunakan secara cermat; pemborosan akan mengikis kekayaan
98. Penjualan harus dilakukan setiap saat; penundaan akan menyebabkan hilangnya peluang
99. Debitur harus benar- benar dicermati, memberi pinjaman tanpa seleksi akan mengakibatkan pengikisan modal
135 Prinsip Sukses Bisnis Orang Tionghoa
100. Yang baik dan buruk harus dapat dibedakan dengan jelas, kelalaian akan menyebabkan kekacauan dan kebingungan
101. Karyawan harus jujur dan tulus, karyawan yang licik dan tidak jujur akan menyusahkan pimpinan
102. Barang- barang harus diteliti dengan baik; membeli dengan serampangan dan tidak hati- hati akan menyebabkan harga menjadi turun
103. Masalah keuangan harus diatur dengan bijaksana, kecerobohan akan menyebabkan masalah dan kesusahan
104. Pemimpin harus mantap dan tenang, kesembronoan dan ketergesaan akan menyebabkan kesilapan dan kesalahan
Motivasi Berwirausaha
105. Jangan malu berwirausaha. Sebab berwirausaha menjanjikan kemajuan. Dengan berwirausaha peluang untuk memperoleh penghasilan besar sangat terbuka
106. Berwirausaha adalah pekerjaan bergengsi. Di kalangan komunitas Tionghoa pertanyaan pertama yang diajuakan ketika berkenalan adalah “apa usaha anda?”
107. Berwirausaha itu menyenangkan. Dapat mengatur waktu lebih leluasa dan tidak harus terpaku di toko atau di kantor terus menerus
108. Berwirausaha berarti mandiri. Tidak tergantung pada orang lain
109. Dengan berwirausaha, uang lebih cepat berkembang. Penerimaan bisa melonjak tajam kalau barang dagangan laris. Dan semua hasil jerih payah dapat dinikmati sendiri
110. Dengan berwirausaha memperkecil resiko turunnya nilai kekayaan. Dengan membuka toko, misalnya, seorang pengusaha terhindar dari dampak buruk inflasi atau kenaikan harga barang, sebab begitu harga barang naik, harga barang toko juga ikut naik
111. Dengan berwirausaha dapat memakai uang orang lain. Dengan membangun kepercayaan pemasok atau pihak lain, usaha dapat dibangun tidak hanya dengan dana sendiri tetapi juga dana orang lain
112. Dengan berwirausaha berbagai peluang lain terbuka. Jika sudah sukses membuka toko sepatu, dengan model waralaba atau kemitraan, terbuka pula peluang “menjual” toko sepatu.
113. Dalam berwiraausaha, mulailah dari yang kecil. Pengusaha Tionghoa umumnya tidak percaya pada cara instan. Tidak perlu malu memulai dari kecil. Yang penting berkembang dan menguntungkan
114. Cermat menghitung untung rugi. Setiap transaksi sangat berharga. Maksimalisasi keuntungan tidak selalu jadi nomor satu jika itu menyebabkan kalah bersaing. Keuntungan berkelanjutanlah yang paling utama.
115. Awas dan sigap membaca peluang. Disetiap perubahan, dipercaya ada peluang. Tidak perlu ragu mengubah arah bisnis jika peluang memungkinkan. Misalnya, jika hari biasa bisnisnya adalah berdagang pakaian bayi dan selimut, pada waktu menjelang imlek bisa berubah dengan berdagang perlengkapan imlek
116. Uang tidak boleh menganggur. Keuntungan dari usaha selalu diputar secara produktif. Entah ditanamkan untuk pengembangan usaha yang sudah ada atau memulai bisnis baru lainnya. Itu sebabnya walau untung tipis tapi bila barangnya laris, akan diprioritaskan ketimbang barang yang menjanjikan keuntungan tinggi tetapi susah terjual
117. Siap bersaing. Selalu ada kemungkinan hadirnya usaha baru yang sejenis yang berpotensi menarik pelanggan. Karena itu harus bersiap dengan berbagai taktik bersaing
118. Pelanggan adalah BOS. Pelangganlah yang mendatangkan uang. Pelanggan harus hoping (mitra). Karena itu harus mendapat pelayanan sebaik mungkin. Pemilik usaha pun harus rela terjun melayani pelanggan jika pelanggan menghendaki
119. Menyerah dan berhenti berwirausaha tak ada dalam kamus orang Tionghoa. Kalau usaha gagal, cari tahu sumber kegagalannya. Barang yang tak bermutu? Harga yang kemahalan? Lokasi yang ciong? Kalau sudah diperbaiki tetap tak berhasil, ubah haluan dan mulai bisnis lain lagi.
120. Bekerja lebih keras dan lebih lama. Bisnis sama seperti aliran darah. Bila ia berhenti hidup juga berhenti. Tetap beroperasi pada hari libur atau buka hingga malam hari, akan dijalankan dengan senang hati bila itu merupakan solusi survive.
121. Tidak cepat puas. Walau dalam dua jam semua barang dagangan sudah haabis laris, tak berarti toko tutup. Toko tetap buka, sebab siapa tahu ada pelanggan yang datang lalu kecewa karena toko sudah tutup dan berpindah kepada pesaing
122. Bekerja lebih keras daripada karyawan. Orang Tionghoa yang sukses biasanya mencintai usahanya lebih besar daripada cinta siapa pun di dalam perusahaan itu. Itu sebabnya ia memperhatikan usahanya lebih cermat disbanding karyawan maupun manajernya
123. Hanya ada tiga modal usaha terpenting; keberanian, kepercayaan dan jejaring. Berani memulai, memegang teguh kepercayaan pelanggan dan pemasok. Memelihara dan membangun relasi dengan sebanyak mungkin orang
124. Dalam memilih lokasi toko, cari yang strategis. Berada di lokasi yang menyedot pengunjung. Mendapat eksposur seolah penunjang menuju ke lokasi tersebut
125. Atur tata letak barang sehingga sebisa mungkin pengunjung menginjakkan kaki di setiap lantai bahkan di tempat paling pojok sekalipun. Tidak ada sudut yan gtidak dapat dijelajah oleh pengunjung
126. Tetapkan dan cari apa yang menjadi magnet toko dan tempatkan di tempat yan tepat. Magnet itu bisa berupa
- Barang yang harganya didiskon
- Barang baru
- Barang yang sedang digemari
- Arena permainan yang menarik
- Papan pengumuman undian
- Kasir
Nasihat- Nasihat Bisnis lainnya
127. Mendahulukan pekerjaan daripada rekreasi. Setelah bekerja keras baru bisa berekreasi
128. Tidak bermewah- mewah ketika sedang berjuang. Sebelum sukses, tidak makan nasi dulu. Makan bubur dulu sebelum sukses mengandung pesan behwa membuat bubur membutuhkan energi dan semangat. Harus bekerja keras dan bersikap prihatin dulu disaat blum sukses.
129. bisnis adalah urusan seluruh keluarga. Semua keluarga harus terlibat dalam bisnis
130. bisnis juga urusan seluruh kaum. Saling Bantu sesame satu asal daerah dan marga, sudah lazim. Wadah berupa yayasan satu marga sangat berguna untuk mengorganisasikan kegiata saling mendukung dan mendorong usaha diantara satu marga tersebut. Jejaring pertemanan maupun satu asal- usul ini lazim disebut guanzi
131. ucapan 6 kata ajaib manakala perlu dalam memperbanyak teman dan memantapkan jejaring, trima kasih, maaf, pujian dan ungkapan luar biasa, tolong, kata sapaan sehari- hari, tidak perlu perhitungan
132. money first. Rajin bekerja demi uang dengan uang, hamper segala hal dapat dibeli, bahkan keamanan maupun status social
133. ‘carilah gunung di punggung’ (tempat bersandar). Gunung dimaksud berarti orang yang bisa mendukung dari sisi financial, bisa pula majikan, penguasa maupun relasi
134. ‘ burung di tangan jangan dilepas’. Apa yang sudah dipunyai jangan dilepas. Modal awal berusaha seperti toko yang sudah diwariskan turun temurun, sedapaat mungkin jangan sampai berpindah tangan
135. ‘berlindung di bawah pohon rindang’ keamanan merupakan hal utama. Karena itu mencari tempat usaha yang aman merupakan prioritas penting
Sumber : Blog